Kemacetan Parah di Tanjung Priok: Sopir Truk Mengeluh Boros Ongkos
Kemacetan parah melanda Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Kamis (17/4/2025) hingga Jumat (18/4/2025) pagi. Para sopir truk kontainer mengeluhkan kerugian akibat kemacetan tersebut.
Sopir Truk Terjebak Berjam-jam
Jaya (61), seorang sopir truk, menceritakan pengalamannya terjebak macet selama enam jam di Jalan Yos Sudarso menuju New Priok Container Terminal (NPCT). Jarak tempuh hanya 500 meter, namun ia membutuhkan waktu enam jam untuk sampai ke tujuan.
Ia berangkat pukul 05.00 subuh dan baru tiba pukul 11.00 siang. Kejadian ini menyebabkannya kehilangan banyak waktu dan pendapatan.
Dampak Kemacetan terhadap Pendapatan
Kemacetan tersebut berdampak signifikan terhadap pendapatan Jaya. Ia hanya menerima komisi sebesar Rp 140.000, jauh lebih rendah dari biasanya.
Minimnya pendapatan disebabkan oleh waktu tempuh yang sangat lama dan biaya operasional yang membengkak. Kemacetan juga memaksanya membeli makanan karena tidak membawa bekal.
Kemacetan Lebih Parah dari Biasanya
Matsanun (46), sopir truk kontainer lain, juga mengeluhkan kemacetan menuju Pelabuhan Tanjung Priok pada Jumat pagi. Ia menyatakan bahwa kemacetan kali ini jauh lebih parah dari biasanya.
Meskipun baru terjebak satu jam pada saat diwawancarai, Matsanun tidak dapat memperkirakan waktu tempuh hingga sampai ke Pelabuhan Satu. Kondisi ini sangat berbeda dari hari-hari biasa.
Mengutamakan Keluarga di Tengah Kesulitan
Meskipun lelah dan pegal menahan kopling karena kemacetan, Matsanun tetap melanjutkan pekerjaannya. Ia merasa tanggung jawabnya terhadap keluarga lebih penting dari rasa lelah tersebut.
Kondisi ini menggambarkan perjuangan para sopir truk dalam memenuhi kebutuhan keluarga di tengah kendala kemacetan yang sering terjadi. Mereka harus terus bekerja keras meskipun menghadapi tantangan yang berat.
Mencari Solusi Kemacetan Tanjung Priok
Kemacetan di Tanjung Priok menimbulkan kerugian bagi para sopir truk dan berpotensi mengganggu kelancaran distribusi barang. Pemerintah perlu segera mencari solusi untuk mengatasi masalah kemacetan ini.
Solusi jangka panjang dan komprehensif dibutuhkan untuk mencegah kerugian ekonomi dan memastikan kelancaran arus barang di pelabuhan. Peningkatan infrastruktur dan manajemen lalu lintas menjadi hal krusial yang harus diperhatikan.
Kemacetan di Tanjung Priok bukan hanya sekadar masalah lalu lintas, tetapi juga masalah ekonomi yang berdampak luas. Pemerintah dan pihak terkait harus segera berkolaborasi untuk menemukan solusi yang efektif dan berkelanjutan.