PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) baru saja merayakan kesuksesan Panen Raya Katrili 2025 di Desa Tonsewer, Minahasa, Sulawesi Utara. Acara yang digelar pada Senin, 26 Mei 2025 ini menandai kontribusi nyata PGE Area Lahendong dalam mendukung ketahanan pangan melalui partisipasi aktif masyarakat lokal. Sukses ini menyusul panen perdana tomat lokal Gustavi pada November 2024.
Panen Raya Katrili 2025 tak hanya merayakan hasil panen, tetapi juga menjadi bukti nyata sinergi antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan. Pemanfaatan inovasi produk pertanian berbasis energi panas bumi menjadi sorotan utama acara ini.
Inovasi Booster Katrili: Rahasia di Balik Panen Raya
PGE Area Lahendong dan Universitas Gadjah Mada (UGM) berkolaborasi menciptakan “Booster Katrili,” sebuah inovasi pupuk organik dari sisa endapan panas bumi. Booster ini diaplikasikan pada empat komoditas pertanian: tomat Gustavi, bawang merah, kacang batik, dan padi.
Hasilnya sangat menggembirakan. Penggunaan Booster Katrili terbukti meningkatkan produktivitas pertanian secara signifikan.
Uji Coba dan Hasilnya
Sebelum panen raya, uji coba dilakukan di lahan percontohan (demplot) milik PGE. Tiga perlakuan diterapkan: (1) pupuk kimia saja; (2) Booster Katrili saja; dan (3) kombinasi keduanya.
Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan pada tanaman yang menggunakan Booster Katrili, baik dalam hal ketahanan hama, ukuran buah, maupun hasil panen. Penggunaan Booster Katrili juga terbukti lebih hemat biaya, mengurangi pengeluaran pupuk hingga 20-30 persen.
Dukungan Pemerintah dan Partisipasi Masyarakat
Bupati Minahasa, Robby Dondokambey, dan Wakil Bupati Vanda Sarundajang turut hadir dalam acara tersebut. Keberhasilan Panen Raya Katrili disambut positif oleh pemerintah daerah.
Dukungan dari berbagai pihak, termasuk TNI, KLHK, dan UGM, menunjukkan komitmen bersama dalam membangun ketahanan pangan. Partisipasi aktif dua kelompok tani, KGPM dan GMIM, juga menjadi kunci kesuksesan program ini.
Gotong Royong dan Sinergi
Bupati Robby Dondokambey menekankan pentingnya gotong royong dan sinergi antara dunia usaha, masyarakat, dan pemerintah. Inisiatif ini merupakan implementasi nyata dari semangat kebersamaan dalam upaya penguatan ketahanan pangan dan pengendalian inflasi daerah.
Para petani mitra merasakan langsung manfaat Booster Katrili. Mereka melaporkan peningkatan hasil panen dan penghematan biaya yang signifikan. Hal ini menunjukkan keberhasilan program ini dalam meningkatkan kesejahteraan petani.
Beyond Electricity: PGE Menuju Ketahanan Energi dan Pangan
Direktur Operasi PGE, Ahmad Yani, menyampaikan bahwa Panen Raya Katrili membuktikan pemanfaatan energi panas bumi melampaui pembangkitan listrik. PGE telah beroperasi di Lahendong sejak 2001, dan terus berupaya membangun sinergi dengan masyarakat sekitar.
PGE berkomitmen untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dalam mewujudkan ketahanan energi dan pangan nasional. Program “Beyond Electricity” menunjukkan visi jangka panjang PGE untuk berkontribusi di berbagai sektor, tidak hanya energi listrik.
Kearifan Lokal dan Perayaan Sukses
Panen Raya Katrili 2025 juga menjadi perayaan kearifan lokal. Acara ini dimeriahkan dengan hidangan khas Minahasa, seperti nasi jaha dan ayam buluh, serta penampilan Tari Katrili.
Sukses Panen Raya Katrili 2025 menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi dan inovasi dapat menghasilkan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. PGE berharap Booster Katrili dapat menjadi contoh sukses pemanfaatan energi panas bumi untuk pertanian berkelanjutan di masa mendatang. Inisiatif ini juga diharapkan dapat direplikasi di berbagai daerah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.