Strategi Jitu Pemasaran Digital: Raih Keuntungan Maksimal Dengan Cepat

Pengobatan kanker hati membutuhkan pertimbangan cermat terhadap kondisi pasien, stadium kanker, dan potensi efek samping. Salah satu metode yang digunakan adalah transarterial chemoembolization (TACE), prosedur minimal invasif yang menggabungkan kemoterapi dan embolisasi.

TACE menawarkan pendekatan berbeda dibandingkan metode pengobatan kanker lainnya. Prosedur ini menargetkan sel kanker secara langsung, meminimalkan dampak pada sel sehat. Penting untuk memahami kapan TACE menjadi pilihan pengobatan yang tepat bagi pasien kanker hati.

Bacaan Lainnya

Apa yang Dimaksud dengan TACE?

Transarterial chemoembolization (TACE) merupakan metode pengobatan kanker hati yang minimal invasif. Prosedur ini memadukan dua teknik, yaitu kemoterapi dan embolisasi. Obat kemoterapi disuntikkan langsung ke area kanker, sementara zat embolan menghalangi aliran darah ke sel kanker.

Dengan cara ini, obat kemoterapi terkonsentrasi pada sel kanker, mengurangi efek samping pada sel sehat. Penghambatan aliran darah juga menghambat pertumbuhan tumor. Studi menunjukkan tingkat keberhasilan TACE dalam menghambat pertumbuhan tumor hati mencapai 70% tanpa mengganggu fungsi hati secara keseluruhan.

Keunggulan TACE juga terletak pada waktu pemulihan yang lebih singkat dibandingkan pengobatan kanker lainnya. Ini menjadikannya pilihan menarik bagi pasien yang membutuhkan perawatan yang efektif dan efisien.

Tujuan TACE

Tujuan utama TACE, seperti pengobatan kanker lainnya, adalah menghambat pertumbuhan sel kanker. Prosedur ini efektif untuk mengecilkan tumor yang terlalu besar untuk diangkat melalui pembedahan, atau sebagai persiapan sebelum transplantasi hati.

TACE juga dapat digunakan untuk menangani kanker hati yang telah bermetastasis (menyebar) dari organ lain. Jenis kanker yang berisiko bermetastasis ke hati meliputi kanker payudara, kanker usus besar, tumor karsinoid, tumor neuroendokrin, dan sarkoma.

Namun, TACE umumnya tidak direkomendasikan untuk pasien dengan kondisi tertentu, seperti penyumbatan saluran empedu, gangguan pembekuan darah, penyakit ginjal, metastasis kanker yang luas, penyakit hati lainnya (termasuk ensefalopati hepatik dan trombosis vena porta), atau alergi berat terhadap zat kontras.

Persiapan Sebelum TACE

Sebelum menjalani TACE, pasien akan menjalani serangkaian pemeriksaan, termasuk CT scan, MRI, dan tes darah. Antibiotik, antiemetik (untuk mencegah mual), dan obat pelindung ginjal mungkin diberikan melalui infus.

Pasien biasanya diminta berpuasa selama 4-6 jam sebelum prosedur, tetapi diperbolehkan minum hingga dua jam sebelumnya. Penting untuk menginformasikan dokter tentang riwayat diabetes atau penggunaan obat pengencer darah. Kateter urine mungkin dipasang jika diperlukan.

Prosedur Pelaksanaan TACE

Anak-anak biasanya akan menerima anestesi umum, sementara orang dewasa biasanya diberi sedasi. Setelah itu, dokter akan melakukan langkah-langkah berikut:

  1. Sayatan kecil dibuat pada pembuluh darah di pergelangan tangan atau pangkal paha untuk memasukkan kateter.
  2. Kateter diarahkan ke arteri hepatika (pembuluh darah yang mensuplai hati) dengan bantuan fluoroskopi.
  3. Zat kontras disuntikkan untuk memvisualisasikan tumor dan pembuluh darah sekitarnya.
  4. Campuran obat kemoterapi (misalnya, doksorubisin dan sisplatin) dan agen emboli disuntikkan ke dalam tumor melalui kateter.
  5. Kateter dilepas dan luka ditutup dengan perban.

Prosedur TACE biasanya berlangsung sekitar satu setengah jam. Pasien diminta berbaring selama 4-6 jam pasca-prosedur untuk mencegah perdarahan.

Risiko Efek Samping TACE

Meskipun TACE efektif, ada potensi efek samping seperti nyeri, mual dan muntah, penurunan nafsu makan, demam ringan, dan rambut rontok. Infeksi pada kantung empedu juga merupakan kemungkinan, serta peningkatan risiko pembekuan darah pada anak-anak.

Sebagian besar efek samping mereda dalam waktu satu minggu. Namun, segera hubungi rumah sakit jika kondisi tidak membaik atau demam di atas 38°C. Pasien biasanya dijadwalkan kontrol setelah satu bulan untuk evaluasi dengan CT scan, MRI, dan tes darah.

Kesimpulan

  • TACE menggabungkan kemoterapi dan embolisasi untuk menargetkan sel kanker hati secara langsung.
  • Selain kanker hati primer, TACE juga dapat digunakan untuk kanker yang bermetastasis ke hati.
  • Prosedur TACE melibatkan penyuntikan obat kemoterapi dan agen emboli melalui kateter ke arteri hepatika.
  • Efek samping TACE umumnya ringan dan sementara, tetapi perhatian medis diperlukan jika kondisi memburuk.

Informasi ini hanya untuk tujuan edukasi dan bukan pengganti konsultasi medis profesional. Selalu konsultasikan dengan dokter Anda sebelum mengambil keputusan terkait pengobatan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *