Rahasia Rujak Legendaris Terungkap! Gerai Favorit Tutup Permanen?

Sebuah gerai rujak populer di Singapura, Lim Bo Rujak, tiba-tiba mengumumkan penutupan usahanya pada akhir Maret 2025. Pengumuman mengejutkan ini disampaikan melalui unggahan Facebook hanya dua hari sebelum gerai tersebut resmi tutup.

Misteri Penutupan Lim Bo Rujak

Penutupan Lim Bo Rujak yang mendadak menimbulkan banyak pertanyaan. Pihak gerai tidak menjelaskan secara rinci alasan di balik keputusan tersebut. Hal ini membuat para pelanggan setia merasa kecewa dan penasaran.

Bacaan Lainnya

Sejarah Panjang Lim Bo Rujak

Meskipun baru beroperasi di Singapura sejak 2021, Lim Bo Rujak memiliki sejarah panjang yang dimulai sejak tahun 1980-an di Kuala Lumpur.

Gerai ini didirikan oleh Lim Bo, seorang pedagang kaki lima yang telah berpengalaman selama 40 tahun dalam meracik rujak.

Resep rujak khas Penang yang diwariskan Lim Bo menjadi daya tarik utama gerai ini. Resep tersebut kemudian dipelajari dan dikembangkan oleh Tn. Leong, seorang warga Singapura.

Resep Rahasia yang Legendaris

Resep rujak Lim Bo Rujak terkenal unik. Terasi udang dari Penang dan saus cabai menjadi kunci cita rasa khasnya.

Bahan-bahan lainnya antara lain nanas, mangga, jambu biji, lobak, mentimun, kacang tanah, dan yang unik, kulit ikan goreng kering serta youtiao.

Meskipun beberapa pelanggan memberikan komentar negatif karena tidak adanya sambal, ginger flower, atau tauge, Tn. Leong tetap mempertahankan resep asli dari Lim Bo.

Warisan Kuliner yang Hilang?

Popularitas Lim Bo Rujak di Singapura cukup tinggi sebelum penutupan. Namun, keberhasilannya tidak mampu menghindarkannya dari penutupan.

Ketidakjelasan alasan penutupan menimbulkan spekulasi dan kekhawatiran akan hilangnya resep rujak legendaris tersebut. Banyak yang berharap warisan kuliner ini dapat tetap lestari.

Penutupan Lim Bo Rujak menjadi pengingat betapa rapuhnya usaha kecil dan bagaimana sebuah resep legendaris dapat menghilang begitu saja. Semoga resep dan cita rasa rujak ini dapat diwariskan dan terus dinikmati generasi mendatang.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *