Malang_Lumbung-berita.com
Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu membuat semua pihak berduka dan bersimpati. Tak terkecuali dari pihak seniman-budayawan.
Siang ini, (14/10/2022) para budayawan yang tergabung dalam Forum Pamong Kebudayaan (FPK) Jatim melakukan tabur bunga, doa bersama dan geguritan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
“Kami kesini sebagai bentuk duka cita atas meninggalnya saudara-saudara kita di tragedi Kanjuruhan,” terang Bendahara FPK Pasuruan, Mulyono.
Pemantauan Lumbung Berita di lokasi, geguritan dibacakan di dua tempat. Yakni di Patung Kepala Singa Bermahkota dan di depan Pintu 13.
Geguritan dengan judul “Kanjuruhan Kasaput Pedut” dibawakan dengan apik oleh Ketua FPK Jatim, Ki Bagong Sabdo Sinukarto. Para pengunjung pun sampai mengabadikan aksi Ki Bagong ini lewat gadgetnya masing-masing.
“Geguritan itu berisikan keprihatinan kami atas tragedi di Kanjuruhan. Yang mana terlalu banyak mayat-mayat yang tidak berdosa tertelan dalam tragedi ini,” sambung Mulyono.
Tak hanya membacakan geguritan, Budayawan FPK Jatim juga berbaur dengan masyarakat lain saat mendoakan para korban tragedi Kanjuruhan.
Usai berdoa bersama, Budayawan yang berasal dari Kota Malang, Pasuruan, hingga Mojokerto ini kemudian menaburkan bunga di depan Pintu 13.
“Kami kesini juga untuk berdoa bersama untuk para korban tragedi Kanjuruhan. Ini tragedi bukan hanya warga Malang saja, tetapi tragedi bagi kita semua,” jelas Wakil Ketua FPK Jatim, Dian Agung Anggraeni.
Sebelum meninggalkan Stadion Kanjuruhan, perempuan yang berprofesi sebagai Dokter ini berharap, kejadian 1 Oktober lalu menjadi tragedi terakhir di Indonesia.
“Ini benar-benar tragedi kemanusiaan yang sangat tidak kita harapkan. Semoga tidak ada lagi kejadian seperti ini. Karena ini sudah membuat semua orang bersedih,” tandasnya.
Jurnalis: Indra