Lumbung Berita
NEWS TICKER

Tolak Kenaikan BBM, Massa GMNI Geruduk Gedung DPRD Pasuruan

Rabu, 7 September 2022 | 10:34 am
Reporter:
Posted by: Redaksi

Pasuruan_Lumbung-berita.com
Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada sabtu lalu 3 September 2022, menuai banyak penolakan dari berbagai kalangan.

Seperti di Kabupaten Pasuruan. Gelombang penolakan datang dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) PC Pasuruan Raya.

Organisasi ekstra kampus yang berdiri sejak 1954 ini melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Kabupaten Pasuruan, Selasa (06/09/2022).

Dalam orasinya, mahasiswa menuntut Presiden Jokowi membatalkan kenaikan BBM. Mahasiswa menyebut, kebijakan tersebut sangat menyusahkan masyarakat.

“Ekonomi masyarakat saat ini masih terpukul karena pandemi Covid-19. Dengan melambungnya harga BBM tentu akan berdampak juga pada kenaikan komoditas lainya,” ujar sang orator aksi.

Selang beberapa lama berorasi, Andre Wahyudi Selaku Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan keluar untuk menemui para pendemo.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada adik-adik mahasiswa yang sudah bersikap kritis. GMNI ini taglinenya luar biasa,” ucap Andre Wahyudi.

Pria yang biasa disapa AW ini menambahkan, tuntunan GMNI ini akan langsung di sampaikan ke DPR Pusat, karena bagaimana pun, kenaikan harga BBM, merupakan kebijakan dari pusat.

“Tuntutan adik-adik akan kami sampaikan ke pusat langsung. Karena kebijakan ini merupakan kebijakan pusat,” jelas Politisi asal PDIP tersebut.

Selain terkait kenaikan harga BBM, kesempatan itu digunakan Andre untuk mengajak para mahasiswa berdiskusi. Karena menurutnya, masih banyak problem yang terjadi di Kabupaten Pasuruan.

Salah satu problem di Kabupaten Pasuruan yang menyita perhatian adalah nasib petani mangga dan bunga sedap malam.

Petani pada dua komoditas ini, lanjut AW, kini tak lagi mendapat jatah pupuk subsidi, karena terbitnya Permentan no 10 tahun 2022.

“Kita petakan di Kabupaten Pasuruan setidaknya ada sembilan kecamatan terdapat para petani mangga dan bunga sedap malam. Mereka sudah tidak bisa menggunakan pupuk subsidi,” bebernya.

Untuk itu, ia berharap ada masukan konkret dari berbagai elemen untuk kemajuan Kabupaten Pasuruan. Termasuk dari kalangan akademisi.

“Kami berharap agar kita bisa bersama memperjuang nasib masyarakat, khususnya di Kabupaten Pasuruan, karena bagaimanapun juga, kami (DPRD) tidak anti kritik, mari kita duduk bersama,” tutup AW.

Jurnalis: Samhuri.

Berita Lainnya

PT.REDAKSI LUMBUNG BERITA 
error: Content is protected !!