Lumbung Berita
NEWS TICKER

Di Tulungagung, Kesenian Ketoprak Malah Kurang Semarak

Kamis, 19 Januari 2023 | 1:47 pm
Reporter: Indra
Posted by: Redaksi

Tulungagung_Lumbung-berita.com
Menyebut nama Tulungagung, dalam ingatan setiap pecinta seni yang terbayang adalah Reog Kendang, Ketoprak Siswo Budoyo dan Jaranan Safitri Putra.

Sebagai daerah yang bersemboyan Ingandaya: Industri, Pangan dan Budaya, Tulungagung seolah menjadi surga bagi pelaku seni.

Sayangnya, hal ini tidak dirasakan oleh Agus Timur pimpinan Kethoprak Sari Budoyo. Menurutnya, Pemerintah masih tebang pilih dalam melakukan pembinaan.

Utamanya berkaitan dengan pementasan maupun sebagai duta budaya ke luar daerah. Bahkan, even skala lokalpun pelakunya komunitas tertentu.

Hal itu disampaikan Mbah Wir, sapaan Agus Timur dalam perbincangan dengan Ki Bagong Sabdo Sinukarto, Ketua Forum Pamong Kebudayaan (FPK) Jawa Timur di rumahnya, Desa Cuwiri Kauman, Tulungagung, Kamis (19/1/2023).

Mbah Wir melanjutkan, Ketopraknya lebih banyak tampil di luar kota bahkan luar propinsi, seperti Pati, Demak dan Rembang di Jawa Tengah. Lebih mengejutkan, Sari Budoyo justru tampil rutin di Rest Area Srengat Blitar.

Di Tulungagung sendiri Ketopraknya tampil periodik di salah satu tempat pertunjukan milik perorangan dan tanpa dukungan dari pemerintah.

“Selama ini setiap pementasan Ketoprak Sari Budoyo selalu saya biayai sendiri, bahkan tidak sekali dua kali harus jual kendaraan demi sebuah pementasan Ketoprak agar tidak punah” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Ki Bagong merasakan betapa beratnya perjuangan Mbah Wir dalam memajukan kesenian Kethoprak.

Berdasar pada Undang-undang Pemajuan Kebudayaan, sebutnya, sudah saatnya pemerintah memfasilitasi kegiatan kesenian. Terlebih seni yang sudah semakin termarjinalkan, seperti halnya Ketoprak.

Selain itu, dirinya berharap pemerintah dalam pengiriman delegasi kebudayaan ke luar daerah, setidaknya tidak hanya kelompok tertentu, sebisa mungkin ada pemerataan.

“Setidaknya, dalam pengiriman tim kesenian keluar daerah, tidak didominasi oleh satu komunitas, tapi bisa gantian dengan yang lain, demi pemerataan dalam mengembangkan potensi kesenian daerah,” pungkasnya.

Jurnalis: Indra

Berita Lainnya

PT.REDAKSI LUMBUNG BERITA 
error: Content is protected !!