Lumbung Berita
NEWS TICKER

Protes Jalan Rusak, Jalan By Pass Gempol Kembali Dicat Putih

Jumat, 1 Juli 2022 | 8:24 am
Reporter:
Posted by: Redaksi

Pasuruan_Lumbung-berita.com
Forum Peduli Bumi Gempol, pagi tadi (1/7/2022) melakukan aksi protes terhadap jalan rusak di By Pass Gempol, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan.

Aksi forum yang terdiri dari beragam ormas, LSM, Pemuda, media, dan pegiat lingkungan ini berupa pengecatan jalan dengan cat semprot warna putih.

Pantauan Lumbung Berita, puluhan massa bergerak dari area bundaran apollo menuju palang pintu kereta api di Desa Legok, Kecamatan Gempol.

Lubang-lubang di jalan mereka tandai dengan cat semprot. Tak hanya lubang, jalan bergelombang juga dicat putih. Selain mengecat jalan raya, massa juga bergantian berorasi.

Koordinator Lapangan, Hadi Suar, menjelaskan aksi hari ini adalah akumulasi dari kekecewaan masyarakat. Masyarakat, sebutnya, sudah gerah dengan kerusakan jalan yang makin parah.

“Banyak keluhan dari masyarakat terkait jalan By Pass Gempol. Selama ini minim penanganan dari Pemerintah. Jadi kami dari Forum Peduli Gempol merasa tergerak,” cetusnya.

Sejatinya, aksi ini bukanlah yang pertama di 2022 ini. Februari lalu aksi serupa juga dilakukan. Saat itu, tak berselang lama dari aksi pengecatan, jalan tersebut diperbaiki dengan cara tambal sulam.

“Yang kami inginkan pengaspalan secara keseluruhan. Peninggian jalan pada dua jalur. Mulai dari Apolo sampai Nusadua Bukannya tambal sulam,” tegasnya.

Sepengamatan awak media, jalan tambal sulam tersebut memang terasa efeknya. Apalagi bagi roda dua, pengendara yang kurang mahir bisa-bisa terjatuh.

“Banyak yang menjadi korban. Seperti truk terguling dan motor terjatuh. Korbannya ada yang terkilir, patah tulang, bahkan ada yang keguguran,” terang Hadi.

Sementara itu, salah satu peserta aksi dari PAC GP Ansor Gempol, Subhan, menilai jalan By Pass Gempol mempunyai risiko-risiko lain yang tak kalah bahayanya.

Selain jalan rusak dan bergelombang, ia juga menyoroti padamnya lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di sepanjang jalan tersebut. PJU tersebut menurutnya krusial bagi pengendara jalan raya.

“Ini PJU kalau malam, mati total. Sudah beberapa kali kami survey jalan ini, memang tidak hidup lagi. Sudah jalan rusak, lampunya mati lagi,” terangnya.

Risiko lainnya adalah keberadaan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Dusun Tawangsari yang tidak layak dan membahayakan pengguna jalan.

Kondisi jembatan ini, sambungnya, memprihatinkan. Jembatan yang terbuat dari besi tersebut sudah diselimuti karat. Bahkan, sudah beberapa tahun tak digunakan warga sama sekali.

“Jembatan itu sudah beberapa tahun tidak difungsikan dan tidak berguna. Besinya sudah banyak yang berkarat, tua. Kekhawatiran teman-teman, jembatan itu bisa roboh dan membahayakan pengguna jalan,” cetusnya.

Atas dasar itulah, sebagai Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Gempol, dirinya terketuk untuk ikut aksi orasi sambil mengecat jalan. Ia berharap, dengan aksi ini segala keluhan masyarakat akan ditindaklanjuti.

“Kalau masih tidak ada respon, kami akan bergerak lagi. Insyaallah saya dan teman-teman ansor lain dipastikan akan turun lagi dengan massa yang lebih besar kalau benar tidak direspon,” paparnya.

Sayangnya, ketika berita ini selesai ditulis, Lumbung Berita tak mendapat keterangan dari Kadishub Kabupaten Pasuruan. Pesan singkat yang awak media kirimkan, tidak direspon.

Sebagai informasi, aksi pagi tadi diikuti oleh puluhan massa dari beberapa elemen masyarakat. Diantaranya komunitas ISG, PAC GP Ansor Gempol, LSM GMBI, Pemuda Pancasila, Ormas GPN, Badan Nasional Pemuda Madura, dan 5 perwakilan Karang Taruna di wilayah Gempol.

Jurnalis: Indra-Aryo

Berita Lainnya

PT.REDAKSI LUMBUNG BERITA 
error: Content is protected !!