Lumbung Berita
NEWS TICKER

Jelang Kemerdekaan, FPK Nyadran ke Makam Pak Sakera

Selasa, 16 Agustus 2022 | 4:26 pm
Reporter:
Posted by: Redaksi

Pasuruan_Lumbung-berita.com
Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan, Forum Pamong Kebudayaan (FPK) Pasuruan bersama para budayawan nyadran ke Makam Pak Sakera, di Kelurahan Kolursari, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan.

Nyadran yang dimulai sekira pukul 15.30 WIB (16/8/2022) ini melibatkan budayawan dari berbagai kota. Tak ketinggalan ada juga beberapa anak dari TK PGRI 2 Kebonwaris, Pandaan.

Sepengamatan Lumbung Berita, rangkaian acara demi acara berlangsung khidmat. Dimulai dari pembacaan yasin dan tahlil, doa dari lintas agama, dan terakhir ditutup dengan tabur bunga serta tumpengan.

“Kami hari ini mengadakan doa, yasin dan tahlil kemudian tabur bunga, pembacaan sejarah singkat Pak Sakera sekaligus tumpengan. Ada beberapa elemen agama. Islam, Kristen, dan Hindu,” terang Ketua FPK Pasuruan, Fauzan.

Fauzan menambahkan, tiap menjelang Hari Kemerdekaan, FPK secara rutin menggelar nyadran ke makam salah satu tokoh kemerdekaan bernama asli Sagiman tersebut.

Pihaknya ingin momen Kemerdekaan ini menjadi tonggak semangat generasi penerus dalam meneladani kisah-kisah pejuang kemerdekaan

“Dengan merayakan Kemerdekaan Indonesia, kami ingin mengajak semua masyarakat mengenang jasa-jasa para pahlawan,” ujarnya.

Baca Juga : klik disini 👇  Home Industry Sabu di Pasuruan Dibongkar Polres Malang

Salah satu yang patut diteladani dan dilakukan, menurut Fauzan, adalah semangat Pak Sakera dalam membela masyarakat.

Pak Sakera, sambungnya, yang sampai mengorbankan nyawa demi kepentingan masyarakat luas, bisa dijadikan “rolemodel” dalam kehidupan sosial masyarakat.

“Spirit nya untuk membela masyarakat. Itu yang harus diteladani dan ditiru oleh tiap masyarakat. Saya sendiri mencoba uri-uri untuk mencontoh kebaikan dan keteladanan Pak Sakera,” jelasnya.

Setali tiga uang dengan Fauzan, Lurah Kolursari, Wanto, kagum dengan keberanian Pak Sakera ketika membela rakyat. Hal ini yang akan ia bawa saat menjabat sebagai Lurah.

“Pak Sakera itu marah kalau ada penindasan. Tugas kita mengimplementasikan cita-cita beliau. Sebagai pejabat, saya harus membawa rasa itu. Saya harus memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat,” pungkasnya.

Jurnalis: Indra

Berita Lainnya

PT.REDAKSI LUMBUNG BERITA 
error: Content is protected !!