Pasuruan_Lumbung-berita.com
Amblesnya Jembatan Jetak di Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, pada kemarin siang (19/2/2023) membuat Balai Besar Pelaksanaan Jalan Raya (BBPJN) Jatim-Bali turun tangan.
Siang ini (20/2/2023) tim yang terdiri dari Satker Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) Jatim dan Core Team P2JN Jatim meninjau jembatan yang dibangun pada tahun 1942 tersebut.
Hasil dari peninjauan itu adalah jembatan ambles karena gerusan air. Hari Kris, selaku Core Team P2JN Jatim menyatakan tanah di bawah pondasi terkikis sedalam sekitar 3 meter.
“Tanah di bawah pondasi ini sudah hilang. Jadinya, pondasi ini menggantung. Itu yang membuat jalan ini ambles,” terangnya.
Dalam analisa awal Hari, jembatan ini mempunyai tiga struktur pondasi. Ketiganya dibangun pada era yang berbeda.
Tahap pertama, saat masa kolonial Belanda dengan struktur pondasi plengkung. Tahap kedua ia memperkirakan dibangun era 1980-an dengan mereplika pondasi plengkung.
Sedangkan tahap ketiga diperkirakan era 1990-an. Di tahap ini pondasi memakai balok plat. Nah, yang ambrol adalah bangunan tahap kedua atau replika pondasi plengkung.
“Yang ambrol di kaki pondasi sebelah Pandaan (sebelah utara). Yang sebelah Malang (selatan) masih baik. Ini murni karena alam. Ya karena gerusan air,” paparnya.
Melihat kondisi jembatan yang mengkhawatirkan, Tim kemudian menambahi garis keamanan. Area yang rawan ambles dilingkari pita garis.
“Area yang kita injak sini sebenarnya tidak aman. Bisa ambles sewaktu-waktu kalau ada gerusan air yang deras,” ungkapnya.
Sebagai informasi, Jembatan Jetak ambles pada kemarin siang. Akibatnya, lajur kiri di jalan raya Surabaya-Malang terdapat lubang yang cukup lebar. Kedalamannya mencapai 10 meter.
Saat ambles, jembatan sedang dilalui oleh truk gandeng bernopol N-8121-UH. Truk muatan semen yang dikemudikan Slamet Wahyudi (41) itu hampir terperosok.
Beruntung tidak ada korban jiwa. Hanya as bak truk belakang yang rusak. Hingga berita ini ditulis, bangkai bak truk masih tergeletak di bibir jembatan.
Jurnalis: Indra