Pasuruan_Lumbung-berita.com
Core Team dari Satker Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) Jatim mengusulkan adanya rekayasa lalu lintas di jalan raya Surabaya-Malang tepatnya di Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan.
Rekayasa ini diperlukan mengingat jalur Pandaan-Malang hanya bisa dilalui satu lajur saja. Lajur kiri, praktis tak bisa digunakan usai Jembatan Jetak ambles.
“Untuk penanganan sementara, kita hanya bisa merekayasa lalu lintas,” ujar Hari Kris selaku Core Team P2JN Jatim ketika ditemui Lumbung Berita siang tadi (20/2/2023).
Caranya, lanjutnya, dengan memanfaatkan median jalan. Median jalan nantinya akan digeser. Sehingga lajur Pandaan-Malang maupun sebaliknya, bisa dilalui dua lajur.
“Median jalan kita geser biar fungsi jalan 2×4. 2 ke arah Pandaan, 2 ke arah Malang,” terang pria yang akrab disapa Hari tersebut.
Mengenai Jembatan Jetak sendiri, Hari tak bisa memastikan kapan dan bagaimana teknis pengerjaannya. Sepanjang ia mengamati, jembatan ini membutuhkan pengerjaan yang tak sebentar.
“Jalan ini berlubang sedalam 10,84 meter. Di bawah pondasi tanah ini hilang. Hilangnya perkiraan sekitar 3-4 meter. Jadi pondasi ini melayang. Ini yang harus dibenahi. Tanah yang di bawahnya pondasi,” tuturnya.
Meski begitu, ia memastikan akan bergerak secepat mungkin. Data yang ia dapatkan siang ini akan segera dibawa ke pusat.
“Nanti setelah ini akan dievaluasi. Ada timnya tersendiri. Karena ini penanganannya lama. Tapi saya berusaha bekerja secepat mungkin,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jembatan Jetak, kemarin siang (19/2/2023) ambles karena tanah dibagian bawah pondasi tergerus air.
Ketika ambles, jembatan sedang dilalui oleh truk gandeng bernopol N-8121-UH bermuatan semen. Beruntung tidak ada korban jiwa. Hanya as bak belakang truk yang rusak.
Jurnalis: Indra
