Pasuruan_Lumbung-berita.com
Jajaran Forkopimda Kabupaten Pasuruan bersama Jajaran Koperasi Setia Kawan dan lainnya, menyambut kehadiran Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, S.Sos.,M.M, Sabtu (25/06/2022).
Kehadiran Kepala BNPB juga meninjau Vaksinasi PMK pada hewan, yang bertujuan untuk memastikan perkembangan berlangsungnya vaksinasi di wilayah yang sudah menerima vaksin.
Selain meninjau Vaksinasi PMK, Kepala BNPB ke Kabupaten Pasuruan juga sebagai Satgas PMK Nasional, yang belum lama di bentuk Presiden Republik Indonesia.
Menurut sang Jenderal, PMK ini sudah menyebar di 19 Provinsi di seluruh Indonesia, termasuk Jatim.
“Maka dari itu perlu diperlukan langkah-langkah penanganan yang serius seluruh komponen bangsa,” kata Letjen TNI Suharyanto.
Masih kata Kepala BNPB, kita perlu bekerja keras dalam penanganan PMK ini, maka dari itu kita perlu bersinergi dengan seluruh komponen bangsa yang ada, kita bentuk satgas di setiap daerah.
“Kami Satgas PMK Nasional datang kesini bertujuan untuk mengetahui secara pasti penanganan di lapangan, dan kondisi vaksin yang tersedia,” tambahnya.
Menurut informasi terkini, hewan yang mati karena PMK akan mendapatkan ganti rugi dari pemerintah, oleh karena itu harus benar-benar didata jumlah yang mati karena wabah PMK.
Ganti rugi ternak mati menunggu aturan diberlakukan. Namun, bantuan khusus untuk peternak kecil, ganti rugi harus real dan di data oleh satgas yang sudah dibentuk setiap kecamatan, yang intinya peternak kecil jadi prioritas utama.
Wakil Bupati Pasuruan, KH Abdul Mujib Imron, menyampaikan bahwa, kita semua harus antisipasi meluasnya penyebaran PMK, dan harus di adakan penjagaan di setiap desa masing-masing, agar tidak ada sapi dari luar masuk ke Kecamatan Tutur.
“Kita adakan penyekatan di setiap dusun dengan melibatkan masyarakat setempat,” ucap sapaan Gus Mujib.
Ucapan terima kasih datang dari Ketua Koperasi Setia Kawan, H. Sulistianto, “Terima kasih atas kehadiran Kepala BNPB pusat dan lainnya. Mari berdoa bersama agar wabah ini cepat hilang,” tutup panggilan H. Sulis.
Sekedar di ketahui, ada tiga dokter hewan yang di bagi di beberapa tempat di wilayah Kecamatan Tutur.
Jurnalis : Lum.