Lumbung Berita
NEWS TICKER

Lestarikan Musik Indonesia, Festival Keroncong On The Mountain Kembali Bergulir

Minggu, 12 Maret 2023 | 1:29 pm
Reporter:
Posted by: Redaksi

Pasuruan_Lumbung-berita.com
Keroncong On The Mountain kembali bergulir. Setelah tahun lalu abstain, tahun ini festival musik asli Indonesia itu kembali diadakan.

Tempatnya di area outdoor K Gallery Hotel di Desa Durensewu, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Minggu (12/3/2023).

Tiga grup Orkes Keroncong (OK) menjadi pengisi festival yang diberi judul Keroncong On The Mountain (KOTM) Volume VII Tahun 2023 tersebut. Yakni Ngoplos TV, Sekar Kinanthi, dan Senandung Swara Sidorejo.

Lagu-lagu yang lagi “ngehits”, seperti “Runkad”, “Runtah” sampai lagu tempo dulu, “Nurlela” dari Bing Slamet, sukses dibawakan secara apik oleh penampil.

Belum lagi iringan tarian koreografi dari grup Perempuan Bersanggul Nusantara yang membuat festival makin berwarna.

Beberapa lagu yang rancak, tak ayal membuat penonton maju mendekati pentas untuk bergoyang.

Desain pentas dengan penonton tak ada sekat. Panitia memang meniadakan panggung. Jadi saat penonton joget, mereka seakan melebur dengan OK pengiring.

Tak hanya itu, OK yang tampil juga memberi kejutan. Yakni menantang Ketua Forum Pamong Kebudayaan (FPK) Jatim, Ki Bagong Sabdo Sinukarto dan Ketua Dewan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan (DKKP), Lukas Cahyabuana untuk dadakan menyumbangkan suara.

Baca Juga : klik disini 👇  Diduga Konsleting Listrik, Rumah Warga Ngadilangkung Kepanjen Terbakar

Tantangan ini pun disambut antusias oleh keduanya. Ki Bagong memilih lagu “Symphoni Yang Indah” yang sempat didaur ulang oleh Once Mekel.

Sedangkan Lukas Cahyabuana dengan diiringi OK Sekar Kinanthi membawakan lagu “Hidup Ini Adalah Kesempatan” dari Marsel Tumbelaka.

Selain diisi oleh OK dari berbagai daerah, KOTM edisi tahun ini juga dimeriahkan oleh grup kesenian dongkrek asal Madiun. Penampilan dari Sanggar Dongkrek Condro Budoyo tersebut menjadi penutup acara.

Ketua DKKP sekaligus Ketua Panitia KOTM, Lukas Cahyabuana menegaskan, festival ini adalah agenda rutin tahunan. Tujuannya sebagai upaya melestarikan keroncong.

“Festival ini hasil kerja bareng antara DKKP dengan FPK Jatim dan Pasuruan. Tujuan kami untuk melestarikan musik keroncong,” terangnya.

Sebagai musik yang tergolong bukan mainstream, Lukas sadar animo masyarakat terhadap keroncong tak seramai aliran musik lainnya.

Namun, meski peminatnya segelintir dan kurang berpotensi menghasilkan keuntungan, pihaknya tetap gas terus melestarikan keroncong.

“Gelaran ini tak ada hubungannya dengan profit oriented. Pengunjung yang datang, kami persilaka. Semuanya tak ada tiket masuk alias gratis. Karena memang tujuan kami murni melestarikan keroncong,” paparnya.

Baca Juga : klik disini 👇  Polres Pasuruan Gelar Patroli Asmara Fajar di Wilayah Pandaan

Meski begitu, Lukas layak bangga. Dalam festival ini setidaknya ada dua calon penerus keroncong telah muncul. Keduanya masih cilik dan masih duduk di bangku SD dan TK.

“Terus terang saya sangat bangga dengan tampilnya dua penyanyi keroncong yang masih kelas 4 SD dan TK B. Ini membuktikan, regenerasi jalan terus,” bebernya.

Regenerasi ini tak akan disia-siakan Lukas. Ia berjanji, kedepannya, akan menggelar event maupun kegiatan seni-budaya lainnya. Apalagi, sambungnya, situasi dalam negeri sangat mendukung: Pandemi melandai.

“Kami memang akan menggenjot kegiatan seni dan budaya. Seiring pandemi yang melandai dan kegiatan mulai normal lagi, kami sudah punya rencana beberapa kegiatan kedepannya. Tenang saja, masih kami godok,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Ketua FPK Jatim, Ki Bagong Sabdo Sinukarto sepakat dengan rencana Lukas. FPK, sebutnya, sudah merancang konsep festival keroncong yang unik dan orisinal.

“Kami banyak menerima masukan dari luar Pasuruan, mereka ingin diadakan KOTM di daerahnya. Nah, kedepannya, kami akan membuat Keroncong On The Temple. Konser keroncong di candi atau tempat cagar budaya. Ditunggu saja,” tutup Ki Bagong.

Baca Juga : klik disini 👇  Kapolres Pasuruan Beri Reward Anggota Berprestasi di Hari Kesadaran Nasional

Sepengamatan Lumbung Berita, sebelum acara dimulai, panitia membagikan piagam penghargaan untuk pihak pengisi dan pendukung acara.

Sebaliknya, Sanggar Condro Budoyo juga memberikan cendera mata kepada panitia dan tamu undangan. Cendera matanya berupa topeng yang kerap digunakan dalam kesenian Dongkrek.

Jurnalis: Indra

Berita Lainnya

PT.REDAKSI LUMBUNG BERITA 
error: Content is protected !!