Pasuruan_Lumbung-berita.com
Polemik Kelompok Masyarakat (Pokmas) kambing, Dusun Putranan, Desa Martopuro, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan menggelinding bak bola liar.
Seperti pada Senin 24 Juli /2023 pukul 10:30 Wib beberapa warga Dusun Putranan mendatangi Balai Desa Martopuro. Kedatangan warga yakni ingin Kepala Dusun (Kasun) mereka mengundurkan diri.
Kedatangan warga yang berlokasi paling ujung perbatasan antara Kecamatan Purwosari dengan Kecamatan Wonorejo ini risih. Pasalnya, warga mengganggap Kasun Putranan sudah tidak cocok menjadi panutan.
Kepada media, RM salah satu warga Putranan mengatakan kalau beberapa hari kemarin dirinya di panggil Pemerintah Desa (Pemdes) Martopuro masalah kambing.
Dikatakan RM, dalam pertemuan dengan Pemdes ada pengawas, perwakilan kecamatan dan Kasun Putranan serta lainnya.
“Waktu itu kamituwo (kasun) diminta mengembalikan kambing 5 itu dan sudah sepakat juga tanda tangan oleh semua yang datang, tapi kamituwonya tidak mau tanda tangan,” kata RM.
Masih kata pria tinggi besar ini, untuk pengenbalian kambing 5 berupa kambing etawa di beri waktu 3 hari. Tapi sampai 3 hari kasun hanya mengembalikan 2 kambing, itupun bukan etawa.
“Kalau tidak mengembalikan dalam waktu 3 hari akan di tindak, tapi sampai sekarang tidak ada apa,” tambah RM.
Dijelaskan narasumber, bahwa warga mengembalikan uang 1.000.000 (satu juta rupiah) dan warga satunya mengembalikan 2.000.000 (Dua juta rupiah) uang penjualan kambing, dan warga mengajukan tanda tangan warga agar kades memperhentikan Kasun Putranan.
“Masalah kambing saya mengembalikan uang 1jt dan warga satunya mengembalikan 2 jt. Pak rt 1 dan 2 mengundurkan diri dari jabatan karena tidak di hargai pak kamituwo,” jelasnya.
Tapi kenapa, lanjut narasumber, Kamituwo sampai sekarang belum lengkap mengembalikan kambing tersebut yakni 5 ekor dan pakan 5 juta tapi tidak ada tindakan.
Kedatangan beberapa warga Dusun Putranan ke Balai Desa Martopuro sembari membawa banner dan tanda tangan bertuliskan “Satu Kata-Mundur”, mendapat sorotan dari ketua LSM Korak Indonesia, Sholikhin, Selasa (01/08/2023).
Disampaikan ketua LSM Korak Indonesia, kalau kejadian seperti ini tidak ada kelanjutan atau sangsi bisa jadi pereseden buruk bagi Pemerintah Desa Martopuro dan Kecamatan Purwosari.
“Sangat memalukan kalau desa/kecamatan lain tau soal ini. Pemdes harus tegas dan kasian warga. Saya akan berkoordinasi dengan DPMD dan APH dikarenakan dana ini menggunakan Dana Desa,” ucap Sholikhin.
Informasi warga, diduga Kasun menjual kambing sebanyak 5 ekor. Kambing di dapat saat Pandemi Covid-19 dan Pemerintah mengucurkan anggaran untuk program ketahanan pangan melalui Dana Desa (DD).
Jurnalis : Lum.
