Lumbung Berita
NEWS TICKER

RPH Wonorejo Sering Tutup, Para Jagal Gusar

Jumat, 7 Januari 2022 | 9:23 am
Reporter:
Posted by: Redaksi

Pasuruan_Lumbung-berita.com
Para jagal di sekitaran Wonorejo, Kabupaten Pasuruan gusar. Penyebabnya Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di daerah tersebut sering tutup.

Seperti hari ini (07/01/2022), para jagal yang datang ke RPH harus menelan kekecewaan karena UPTD di bawah naungan Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pasuruan itu tutup.

Sepengamatan Lumbung Berita di lokasi, nyaris tidak ada detak aktivitas di dalamnya. Pagar bercat hijau yang membentang sepanjang kurang lebih 10 meter itu tergembok dari luar. Tak ada petugas satu pun yang nampak.

“Kami datang kesini untuk meminta kepada Dinas Peternakan agar membuka pelayanan RPH ini. Karena para jagal akan kesulitan kalau RPH tutup,” tutur salah satu Jagal, Habibi.

Ia menerangkan, tutupnya RPH Wonorejo sudah berlangsung lama. Praktis dari awal diresmikan hingga kini geliat RPH benar-benar mati. RPH, lanjutnya, baru beraktivitas kala Hari Raya Idul Adha.

“Sudah lama. Sudah lima tahun terakhir, mangkrak. Kecuali saat Idul Adha. Padahal RPH ini berlabel SNI dan merepresentasikan RPH yang ada di Kabupaten Pasuruan,” ungkapnya.

Baca Juga : klik disini 👇  Balap Liar: 67 Motor di Amankan Jajaran Polsek Lawang Malang

Para jagal sendiri bukan tanpa usaha, menurut Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Paguyuban Pedagang Daging Sapi Pasuruan ini, para jagal seakan dipersulit untuk masuk RPH Wonorejo.

“Selama ini enggak bisa masuk dan selalu ditolak. Banyak anggota kami yang dipersulit ketika mau masuk sini. Meskipun itu sudah sesuai dengan syarat-syarat yang diminta oleh RPH,” terangnya.

Padahal, sambungnya, di RPH-RPH lainnya, para jagal tak menemukan kesulitan berarti. Hanya di Wonorejo lah para jagal seolah tak bisa masuk.

“Sedangkan RPH lain di Kabupaten Pasuruan itu bebas. Cuma ada di Wonorejo ini yang SNI, yang pembangunan nya menghabiskan milyaran rupiah tapi mangkrak,” sungutnya.

Imbas dari tutupnya RPH ini, para jagal mau tak mau harus memotong sapinya di kandang atau di rumahnya masing-masing. Ironisnya, ujar Habibi, memotong hewan di luar RPH justru menyalahi Perbup.

“Padahal sesuai Perbup pemotongan hewan diharuskan di RPH. Lha kalau dipotong di rumah pribadi, jelas ada pertentangan dari warga sekitar. Mau dibuang kemana limbahnya,” tegasnya.

Baca Juga : klik disini 👇  Tanah Bengkok: Warga Sekarmojo Purwosari "Terkejut" Bangunan Warung di Bongkar

Sedangkan di tempat berbeda, Kepala UPTD RPH, Sugeng Haryanto menepis bila RPH Wonorejo dikatakan tutup. Menurutnya RPH tetap buka asalkan ada aktivitas pemotongan.

“Biasanya kalau ada pemotongan saja yang buka. Kalau malam ada pemotongan, baru buka. Kalau di Wonorejo kan bukannya malam. Nah, kalau enggak ada (pemotongan) ya tutup,” ujarnya saat dikonfirmasi oleh salah satu awak media.

Meskipun tutup, pria yang akrab disapa Sugeng ini memastikan masih ada petugas di RPH di dalam gedung. Khususnya petugas di bagian pengamanan.

“Meski tutup ada teman-teman di dalam kok. Penjaganya kan ada, bagian pengamanan. Ya kalau siang kan memang tidak ada aktivitas. Jadi tutup. Kalau mau motong, monggo nanti kami buka,” paparnya.

Aktivitas di RPH, terang Sugeng, biasanya dimulai sekitar pukul 17.00 WIB. Pada waktu tersebut, petugas sudah standby. Ia juga mengaku siap membantu menelepon petugas bila petugas masih tidak ada di tempat.

“Mulai jam 5 sore biasanya sudah ada petugasnya. Kalau sapi nya mau datang, di istirahatkan dulu monggo, tinggal ngebel saya kalau tidak ada petugasnya. Nanti biar saya yang ngebel ke petugas di situ,” urainya.

Baca Juga : klik disini 👇  FOUNDER LUXIVOR, RIFQI WIDA AFRIANDA, MENGGANDENG PERSATUAN OLIVER INDONESIA (POIN) PADA ACARA ANNIVERSARY KE-4

Masalah kesulitan para jagal memasuki RPH hingga membuat para jagal itu memotong di rumahnya sendiri juga ditepisnya. Pihaknya siap menerima setiap jagal asalkan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

“Kalau yang motong di rumahnya sendiri itu, ya mungkin mereka memotong sapi betina. Kalau motong sapi betina yang produktif, kami enggak berani. Karena menyalahi aturan,” pungkasnya.

Jurnalis: Indra

Berita Lainnya

PT.REDAKSI LUMBUNG BERITA 
error: Content is protected !!