Pasuruan_Lumbung-berita.com Bertepatan dengan masa akhir tahun 2020, anggota DPRD Kabupaten Pasuruan dari Fraksi Golkar, Sugiarto, memberi tali asih ke Guru Non PNS yang tergabung di Himpunan Himpaudi, IGRA Tiga Kecamatan.
Tiga Kecamatan antara lain, Purwodadi, Tutur dan Puspo. Bantuan berupa pakaian seragam batik dan murni menggunakan dana pribadinya.
Bantuan seragam diserahkan Sugiarto secara langsung, yang bertempat di Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Senin (28/12/20).
Tampak raut wajah para Guru senang dan bahagia, saat menerima bantuan baju batik yang totalnya kurang lebih 1500 baju batik.
Kepada lumbung-berita.com Umi Masita, dari organisasi Himpaudi Kecamatan Purwodadi, salah satu Guru yang hadir dalam acara tersebut mengucap terima kasih kepada anggota Dewan, Sugiarto.
“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pak Sugiarto, kami sangat terbantu dengan adanya bantuan ini. Apa lagi mengingat kami juga belum punya seragam selain seragam nasional dan seragam kabupaten,” Ucapnya.
Dikatakan Umi Masita, kalau para Guru Non PNS seragam tersebut banyak manfaatnya, karena bisa di pergunakan sebagai seragam untuk berdinas saat mengajar.
Sementara Karto Suwiryo, selaku koordinator Kecamatan Puspo mengucapkan beribu-beribu terima kasih, kepada anggota DPRD Kabupaten Pasuruan yang berdomisili di Desa Cowek ini.
“Terima kasih Bapak Sugiarto yang sudah mau memperhatikan kami para pejuang di dunia pendidikan. Dengan memberikan tali asih sebuah seragam untuk teman-teman Guru honorer di Kecamatan Puspo,” Ungkapnya.
“Semoga Bapak Sugiarto selalu diberikan limpahan Rahmat dan selalu diberikan kekuatan, untuk terus bisa membantu memperjuangkan nasib para Guru,” Tambah Karto Suwiryo.
Saat penyerahan tali asih anggota DPRD Kabupaten Pasuruan juga menyampaikan, kalau bantuan berupa pakaian seragam batik ini bertujuan untuk menunjang keberhasilan proses sinergisitas belajar, para pejuang pendidikan non PNS.
Tali asih ini menurut Sugiarto merupakan bagian dari perjuangan bersama DPRD Kabupaten Pasuruan, untuk memberikan kontribusi bagi tenaga honorer.
Diakuinya, saat ini masih banyak tenaga Guru honorer yang kurang sejahtera dan kurang di perhatikan, dan sangat membutuhkan uluran tangan bersama.
“Kita tidak hanya sekedar urus jalan dan taman saja, tapi juga ingin bantu sama saudara kita yang tidak mampu, terutama di tengah pandemi covid 19 ini,” Ucap Sugiarto.
Jangan sampai kita abaikan atau kita lupakan jasa-jasa tenaga pendidik kita non PNS, yang sangat berperan penting bagi dunia pendidikan kita ini,” Ujarnya.
Masih menurut Sugik, sapaannya, Januari mendatang kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah sudah mulai berjalan seperti biasa.
Pada kesempatan yang sama Sugiarto juga mengatakan, akan berusaha dan berjuang agar bantuan ini bisa menjadi program rutin setiap tahunnya.
“Rencana tersebut baru bisa terwujud jika mendapat dukungan dari semua pihak,” Tutup Sugiarto.
Jurnalis : Yudha.