Pasuruan_Lumbung-berita.com
Tiga benda yang diduga kuat sebagai peninggalan sejarah ditemukan di Dusun Arcopodo, Desa Kepulungan, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Sabtu siang (13/8/2022).
Tiga benda tersebut diyakini masyarakat sekitar sebagai bak mandi. Terbuat dari batu dan ditemukan tak jauh dari lokasi Wisata Sumber Air Panas Kepulungan.
Saat awak media mendatangi lokasi, beberapa warga dengan dibantu Kades Kepulungan Didik Hartono sedang menggali. Galian nya tak dalam. Tak sampai setengah meter bak-bak tersebut sudah terlihat.
“Sebetulnya dari dulu warga disini sudah tahu kalau ada benda-benda peninggalan sejarah. Cerita itu sudah turun temurun mulai dari sesepuh dulu. Bak mandi dari batu kuno ini contohnya,” terang Didik Hartono.
Hanya saja, sambung Didik, kala itu masyarakat sedikit tak menghiraukan keberadaan bak tersebut. Hingga kemudian bak-bak itu tertimbun tanah.
Usai berhasil mendapat satu bak, para penggali kemudian mengevakuasi ke Wisata Sumber Air Panas Kepulungan. Dibutuhkan alat katrol untuk mengangkat bak dari lokasi penggalian ke atas pikap.
“Kami bawa ke Sumber Air Panas. Biar lebih mudah pengamatan, perawatan dan pelestariannya. Biar masyarakat Kepulungan tidak kehilangan jejak sejarah desanya sendiri,” tuturnya.
Disinggung perkiraan umur bak batu itu, Kades berambut gondrong ini mengaku tak tahu. Namun, ia menduga bak tersebut dibuat saat era kerajaan.
“Pastinya saya kurang tahu. Sepahaman saya, bila melihat batu ini adalah zaman kerajaan karena di dekat sini juga ditemukan situs Linggayoni, di sebelah barat makam,” ungkapnya.
Penemuan tiga benda ini tak membuat Didik puas. Ia yakin masih ada peninggalan sejarah lain yang terpendam. Untuk itu, ia memastikan upaya penggalian tak akan berhenti.
“Kita akan gali terus. Karena kita butuh pengakuan. Bahwa dulu di Arcopodo ini ada sumber air panas yang dikenal untuk penyembuhan, terapi orang sakit, dan juga ada situs-situs lainnya,” tukasnya.
Sementara itu dihubungi via telepon, Koordinator Juru Pelihara (Jupel) Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Kabupaten Pasuruan, Astono, menerangkan pihaknya akan sesegera mungkin meninjau penemuan tersebut.
“Secepatnya akan kami datangi. Mungkin Senin. Karena besok kami masih ada tugas pembersihan jalur kuno Penanggungan,” terangnya.
Peninjauan ini, sambungnya, sesuai dengan tupoksi BPCB, yaitu untuk mendata dan memastikan penemuan tersebut termasuk cagar budaya atau bukan.
“Seluruh penemuan memang harus tercatat di BPCB. Kami akan tinjau buat kelanjutannya. Apakah itu nantinya masuk benda cagar budaya apa tidak,” tutupnya.
Jurnalis: Indra