Lumbung Berita
NEWS TICKER

Undang BNN, Pemdes Wonosunyo Gelar Sosialisasi Bahaya Narkoba

Kamis, 1 April 2021 | 12:01 pm
Reporter:
Posted by: Redaksi

Pasuruan_Lumbung-berita.com
Pemerintah Desa Wonosunyo, hari ini mengadakan sosialisasi bahaya narkoba bagi generasi muda, Kamis (01/04/2021).

Sosialisasi mendatangkan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Pasuruan, yang bertempat di Balai Desa Wonosunyo, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan.

Pantauan Lumbung-berita.com, sosialisasi berlangsung Gayeng (Tenang) itu dihadiri Bhabinkamtibmas, Babinsa, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda dan tokoh masyarakat serta lainnya.

Kepala Desa (Kades) Wonosunyo, M. Saleh, menyampaikan bahwa sosialisasi bahaya narkoba sengaja dipilih pemerintahannya, karena melihat statistik angka penyalahgunaan narkoba di Wonosunyo cukup tinggi.

“Dari data yang kita terima, baik dari Polres maupun BNN, angka penyalahgunaan narkoba di Wonosunyo ini tinggi,” ungkapnya.

Selama ini, lanjut Saleh, belum pernah ada penyuluhan bahaya narkoba di Wonosunyo, yang bisa ia lakukan sebatas memberi peringatan kepada masing-masing individu pemakai narkoba.

“Selama ini belum pernah ada sosialisasi seperti ini. Yang selama ini kita lakukan, orang tua atau pemakai, kita panggil ke rumah saya. Disana saya beri peringatan. Sebatas itu. Kalau sosialisasi seperti hari ini, belum pernah,” akunya.

Baca Juga : klik disini 👇  Polda Jatim Gelar Balap Sepeda Tour de Panderman

Ketika dibuka sesi tanya jawab, para peserta penyuluhan cukup aktif bertanya dan berdiskusi dengan narasumber. Hal ini pun dibenarkan oleh Saleh. Penyuluhan hari ini, sambungnya, sedikit banyak memberi wawasan baru bagi warga Wonosunyo dalam memerangi bahaya narkoba.

“Biasanya disini, pemakai yang tertangkap, posisi orang tuanya tidak tahu kalau anaknya pemakai. Makanya sosialisasi ini sangat bermanfaat bagi kita. Dalam waktu dekat ini masyarakat kita semakin ada gambaran tentang pemberantasan narkoba,” terangnya.

Sementara itu, ditemui seusai acara, Kepala BNN Kabupaten Pasuruan, AKBP Erlang Dwi Permata, mengatakan pihaknya ingin mengubah mindset masyarakat Wonosunyo.

Yang awalnya tidak peduli menjadi lebih peduli dan mengerti bahayanya penyalahgunaan narkoba. Ia menegaskan, bila masyarakat kompak tidak membeli narkoba, maka penjual pun juga enggan masuk Wonosunyo.

“Kalau ada orang luar masuk sini (Wonosunyo), orang sini cuek. Mindset itu yang harus diubah. Jangan cuek, dan jangan beli. Kalau narkoba tidak dibeli, yang jual juga enggak ada yang masuk. Saya jamin itu,” tegasnya.

Baca Juga : klik disini 👇  Home Industry Sabu di Pasuruan Dibongkar Polres Malang

Untuk mendukung upaya perubahan itu, ia mengusulkan dibentuknya kelompok-kelompok dalam masyarakat. Kelompok-kelompok itu lah yang kelak menjadi motor penggeraknya.

“Misal dari kalangan putus sekolah, ya kita buatkan kelompok putus sekolah. Ini agar masyarakat terkoordinasi dalam mengurangi peredaran narkoba,” tuturnya.

Ia yakin, dengan semangat dan antusias masyarakat Wonosunyo, peredaran narkoba di kaki gunung Penanggungan itu bisa teredukasi secara masif.

“Memang berat awalnya. Tapi bila ada kemauan, pasti bisa. Modal awalnya sudah bagus. Lebih dari separuh warga Wonosunyo antusias dan mendukung pemberantasan penyalahgunaan narkoba,” pungkasnya.

Jurnalis : Adi.

Berita Lainnya

PT.REDAKSI LUMBUNG BERITA 
error: Content is protected !!