Lumbung Berita
NEWS TICKER

Wali Murid SMPN I Bangil Sebut Ada Biaya Selain LKS

Senin, 12 Juni 2023 | 6:04 am
Reporter:
Posted by: Redaksi

Pasuruan_Lumbung-Berita.com
Dugaan adanya biaya selain LKS di SMPN I Bangil diamini oleh salah satu wali murid. Ditemui Kamis malam (8/6/2023), ibu dari murid yang berdomisili di Bangil ini menyebut ada beberapa tarikan di luar LKS.

Lebih lanjut, perempuan berambut panjang ini menceritakan dirinya harus membayar iuran dengan periodik beragam. Ada yang mingguan, bulanan, tahunan, dan tak terduga.

Untuk yang mingguan, dirinya harus mengeluarkan Rp5 ribu. Ia mengaku tak tahu kegunaan tarikan tersebut.

“Yang mingguan, besarnya 5 ribu rupiah. Saya enggak tahu untuk apa. Kalau kata sebagian wali murid, untuk biaya beli air mineralnya siswa,” jelasnya.

Setelah mingguan, ia juga masih harus membayar biaya bulanan. Besarnya Rp30 ribu. Untuk yang satu ini, wali murid dipersilakan memilih saat perdana masuk SMPN 1 Bangil. Pilihannya 30/45/60 ribu.

“Saya memilih yang 30 ribu. Kebanyakan wali murid lain juga memilih 30 ribu,” terang perempuan berkulit kuning tersebut.

Pembayaran ini ada kartu bukti pembayaran. Sehari-hari kartu dipegang pihak sekolah. Ketika memasuki waktu pembayaran, kartu ini akan diberikan ke siswa.

Baca Juga : klik disini 👇  Bawaslu Kabupaten Pasuruan Apresiasi Kinerja JPPR Sebagai Pemantau Independen Yang Siap Menyukseskan Pemilu 2024

“Kartunya kecil, agak memanjang, dan berwarna kuning. Di bagian atas kartu tertulis ‘SMPN 1 Bangil’,” terangnya.

Sedangkan untuk tahunan ia dikenai Rp200 ribu. Biasanya dibayar saat penerimaan rapor di akhir semester genap.

“Semua biaya-biaya ini diberitahukan pihak sekolah ketika pertemuan pertama kali dengan wali murid. Pas awal masuk kelas VII,” ungkapnya.

Khusus tahun ini, ia diharuskan membayar infaq. Tak ada ketetapan pasti besaran biayanya. Namun, pihak sekolah mematok minimal Rp200 ribu. Infaq ini, lanjutnya, untuk aula baru dan kamar mandi putri di musala.

“Pas terima rapor semester ganjil diberitahukan ada infaq. Minimal 200 ribu. Lebih dari itu juga enggak apa-apa. Katanya, untuk aula baru dan kamar mandi di musala,” terangnya.

Sebagai keluarga yang terhitung bukan orang mampu, segala tarikan ini membuatnya terasa berat.

“Kami ini bukan orang kaya, kalau sekolah bayar-bayar terus, ya terus terang, berat bagi kami,” ungkapnya.

Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Kepala Sekolah SMPN 1 Bangil, Prapti menampik bila ada kewajiban pembayaran mingguan, bulanan, tahunan dan tak terduga.

Baca Juga : klik disini 👇  Aplikasi Pagerwojogaes (Pelayanan satu pintu guna mempercepat kepentingan pelayanan masyarakat kecamatan wonorejo) berbasis service System

“Enggak benar itu. Kalau yang bulanan, memang iya. Tapi kalau yang mingguan tahunan, apalagi infaq, itu enggak ada,” bebernya.

Perempuan berjilbab ini melanjutkan, sekolahnya tak menarik infaq. Melainkan sumbangan. Segala proses sumbangan sudah digodok komite bersama wali murid.

“Jadi semuanya ada proses. Enggak tiba-tiba buat keputusan sepihak harus bayar segini atau segitu. Semua proses pasti melibatkan orang tua siswa,” jabarnya.

Sedangkan untuk biaya mingguan Rp5 ribu, ia menyatakan bukan inisiatif sekolah. Namun, keinginan siswa sendiri dalam bentuk kas kelas.

Begitu juga dengan biaya bulanan, sumbangan maupun segala uang yang dikeluarkan wali muridnya. Seluruhnya, ucapnya, sudah melalui mekanisme dan tak melanggar aturan.

Agar lebih jelas dan terperinci, Lumbung Berita akan menampilkan klarifikasi lengkap dari pihak Kepsek SMPN 1 Bangil di edisi besok.

Jurnalis: Indra

Berita Lainnya

PT.REDAKSI LUMBUNG BERITA 
error: Content is protected !!