PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE) meraih dua kontrak strategis dari PT Sulawesi Cahaya Mineral (PT SCM), anak perusahaan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA). Kerja sama ini meliputi pengelolaan jasa kontraktor tambang dan pengangkutan material (hauling) di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Kontrak ini menandai langkah signifikan bagi MINE dalam memperluas portofolio dan menegaskan posisinya di industri pertambangan.
MINE akan bertanggung jawab atas berbagai tahapan operasional pertambangan nikel. Hal ini mencakup pemindahan lapisan tanah atas (topsoil), penggalian bijih nikel, dan pengangkutannya.
Kontrak Tambang dan Pengangkutan Bijih Nikel
Proyek ini ditargetkan menghasilkan 25,3 juta BCM material selama masa kontrak tiga tahun. Volume produksi yang signifikan ini menunjukkan kepercayaan besar PT SCM terhadap kapabilitas MINE.
MINE juga akan mengelola pengangkutan bijih saprolite dan gravel. Pengangkutan ini akan dilakukan dari Kabupaten Konawe menuju Kawasan Industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Target produksi hauling mencapai 13,5 juta ton dalam tiga tahun. Ini menunjukkan skala besar operasi yang akan dijalankan MINE.
Dampak Positif bagi MINE dan Kinerja Keuangan
Direktur Utama MINE, Ivo Wangarry, menyatakan optimisme atas kontrak baru ini. Ia menekankan bahwa kerja sama ini memperkuat posisi MINE sebagai perusahaan jasa penunjang pertambangan yang berpengalaman.
Kontrak ini diharapkan berdampak positif terhadap keberlangsungan bisnis, kinerja keuangan, dan operasional perusahaan. Namun, Ivo juga mengakui bahwa investasi awal yang signifikan berpotensi memengaruhi profitabilitas jangka pendek.
Investasi Awal dan Profitabilitas
Investasi awal yang besar, terutama untuk pengadaan alat berat, akan menjadi fokus utama MINE. Hal ini perlu dipertimbangkan dalam proyeksi keuangan jangka pendek.
Perusahaan tetap optimistis bahwa kontrak ini akan memberikan keuntungan yang signifikan dalam jangka menengah dan panjang. Keberhasilan proyek ini bergantung pada manajemen investasi dan operasional yang efisien.
Kinerja Kuartal I 2025 dan Prospek Ke Depan
Pada Kuartal I 2025, MINE mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 572,7 miliar, naik 12,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan ini didukung oleh peningkatan aktivitas operasional di proyek PT Weda Bay Nickel dan dimulainya kontrak hauling baru.
Laba komprehensif tahun berjalan pada Kuartal I 2025 mencapai Rp 62,4 miliar, meningkat 8,5% dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Pertumbuhan pendapatan secara positif berkontribusi pada peningkatan laba.
Total aset MINE hingga 31 Maret 2025 mencapai Rp 1,9 triliun, naik 20,3% dari Rp 1,6 triliun pada 31 Desember 2024. Peningkatan ini terutama didorong oleh penambahan aset tetap sebesar Rp 195 miliar.
Investasi besar dalam pengadaan alat berat berkontribusi pada peningkatan aset perusahaan. Hal ini menunjukkan komitmen MINE untuk meningkatkan kapasitas dan efisiensi operasional.
Ivo Wangarry menyatakan optimisme terhadap kontribusi positif kontrak baru terhadap profitabilitas perusahaan dalam jangka menengah hingga panjang. Perolehan kontrak ini menjadi bukti nyata komitmen MINE untuk terus berkembang dan berkontribusi bagi pemangku kepentingan. Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri pertambangan, MINE siap menghadapi tantangan dan peluang di masa depan.