Masjid Berusia Seabad di Lumajang: Warisan Wali Songo yang Memukau

Masjid Baitur Rohman: Megahnya Sejarah dan Filosofi di Lumajang

Di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, berdiri megah Masjid Baitur Rohman, sebuah masjid kuno berusia lebih dari seabad. Bangunan bersejarah ini menyimpan kisah panjang perjalanan Islam di daerah tersebut.

Bacaan Lainnya

Masjid yang terletak di Dusun Munder, Desa Tukum, Kecamatan Tekung ini awalnya berupa surau sederhana.

Sejarah Berdirinya Masjid Baitur Rohman

Dibangun pada tahun 1911 oleh Kiai Usman, masjid ini kemudian direnovasi pada tahun 1933 oleh Kiai Suhaemi. Desain aslinya dipertahankan hingga saat ini, menjadikannya saksi bisu perjalanan waktu.

Peran penting Kiai Usman dan Kiai Suhaemi dalam penyebaran agama Islam di Lumajang diabadikan dengan penamaan jalan di desa tersebut.

Imam Masjid Baitur Rohman, Yoyon Sudarmanto, mengungkapkan sejarah dan keunikan masjid tersebut pada Minggu, 16 Maret 2025.

Filosofi Arsitektur yang Mendalam

Arsitektur Masjid Baitur Rohman kaya akan makna filosofis. Jumlah kubahnya, sembilan buah, melambangkan Wali Songo, para penyebar agama Islam di Nusantara.

Lima tingkat tangga menuju teras masjid merepresentasikan rukun Islam. Sementara itu, tiga pintu masuk, termasuk pintu imam yang juga berjumlah tiga, melambangkan rukun iman.

Jumlah jendela masjid, dua puluh buah, mencerminkan jumlah sifat wajib Allah SWT. Bahkan, kusen pintu di dalam masjid memiliki filosofi tersendiri.

Kusen pintu yang berjumlah banyak melambangkan pentingnya kehidupan yang terbuka, saling membantu, dan guyub rukun antar sesama.

Detail-detail arsitektur lainnya juga sarat makna, menunjukkan perencanaan yang matang dan penuh pertimbangan filosofis.

Uniknya lagi, selama pembangunan, para pekerja diwajibkan menjaga kesucian diri dari hadas besar maupun kecil. Pekerja yang dalam kondisi hadas kecil misalnya harus berwudhu terlebih dahulu sebelum melanjutkan pekerjaannya.

Keunikan dan nilai historis Masjid Baitur Rohman menjadikannya bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga sebuah monumen bersejarah yang patut dijaga dan dilestarikan.

Masjid ini merupakan bukti nyata bagaimana nilai-nilai keagamaan dan kearifan lokal terintegrasi dalam sebuah bangunan yang indah dan sarat makna. Keberadaannya menjadi inspirasi bagi generasi penerus untuk terus melestarikan warisan budaya dan sejarah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *