Lumbung Berita
NEWS TICKER

Pihak RSUD Grati Tepis Melakukan “Malpraktek” Atas Meninggalnya Balita 1 Tahun

Selasa, 23 April 2024 | 3:43 pm
Reporter:
Posted by: Redaksi

Pasuruan_Lumbung-berita.com
Dugaan “Malpraktek” kembali mencoreng dunia medis Indonesia. Kali ini, RSUD Grati di Pasuruan menjadi sorotan setelah seorang balita asal Kecamatan Grati meninggal dunia.

Keluarga korban menduga balita tersebut tidak mendapatkan penanganan medis yang cepat dan tepat, bahkan diduga menjadi korban malpraktek dokter.

Namun, pihak RSUD Grati dengan tegas membantah tuduhan tersebut. Dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa (23/4/2024), mereka (RSUD) menjelaskan bahwa penanganan terhadap balita bernama Ranila sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).

Ferdi, dokter IGD yang menangani balita tersebut, menjelaskan bahwa pemberitaan di beberapa media yang menyebutkan bahwa pasien tidak langsung mendapatkan perawatan selama berjam-jam dari tenaga kesehatan di IGD adalah tidak benar.

Ia menjelaskan kronologi kejadiannya. Balita itu dibawa ke RSUD Grati oleh neneknya pada 10 April 2024 sekitar pukul 06.30 WIB. Saat itu, Ranila mengalami demam selama tiga hari di rumah.

“Saat diperiksa, kondisinya masih cukup baik, Ranila masih aktif dan menangis kuat,” terang Ferdi.

Baca Juga : klik disini 👇  Tingkatkan Keterampilan, Dispar Gelar Pelatihan Pemandu Gunung dan UMKM Kuliner

Penanganan awal yang dilakukan adalah terapi awal sesuai indikasi, dengan pemberian obat dan cairan.

“Sejak pasien datang, langsung saya tangani tanpa jeda,” ujar Ferdi.

Kemudian untuk pemasangan selang makan pada pasien, Ferdi menegaskan bahwa hal itu dilakukan sesuai aturan dan tidak asal-asalan. Pemasangan slang makanan dilakukan karena beberapa jam kemudian kondisi pasien menurun dan tidak cukup mendapatkan asupan cairan dan nutrisi melalui mulut.

“Pemasangan slang makanan dilakukan untuk menghindari masuknya cairan ke saluran pernapasan, terutama karena pasien tidak sadar saat itu. Hal ini merupakan prosedur yang umum dilakukan untuk pasien dalam kondisi tersebut,” pungkas Ferdi.

Lalu, dokter memutuskan untuk memindahkan pasien ke ruang ICU. Namun, saat proses pemindahan, pasien mengalami syok sebanyak dua kali. Pasien baru dapat dipindahkan ke ruang ICU sekitar pukul 01.00 WIB.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan, pasien mengalami syok demam berdarah dan infeksi saluran pernapasan,” jelas dr. Ferdi.

Di ruang ICU, kondisi Ranila semakin memburuk dan ia kemudian dirujuk ke RSUD dr. Saiful Anwar Malang. Namun, balita itu tidak dapat diselamatkan dan meninggal dunia setelah dirujuk.

Baca Juga : klik disini 👇  Terpantau Hadir Bareng, Rusdi-AW "Fix" Gandeng?

Kepala Bidang (Kabid) Medis RSUD Grati, dr Aris, menjelaskan bahwa rumah sakit RSUD memiliki tipe C, dan dalam hal ini ada kewenangan yang dibatasi, mulai dari SDM hingga infrastruktur. Sehingga pasien kami rujuk ke rumah sakit tipenya B atau A.

“Jadi kami di RSUD Grati ini sudah melakukan tindakan sesuai SOP,” jelasnya.

Sampai berita dinaikan pihak keluarga korban masih belum bisa di konfirmasi.

Jurnalis: SA.

Berita Lainnya

PT.REDAKSI LUMBUNG BERITA 
error: Content is protected !!