Pasuruan_Lumbung-berita.com
Hujan lebat yang terjadi kemarin membawa dampak pada area Sumber Tetek Candi Belahan. Tebing sisi selatan di atas Candi Belahan longsor sekira pukul 20.00 WIB (29/03/2022).
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Bangunan candi juga aman, karena material longsoran tidak mengarah ke candi.
Longsoran justru menimpa bangunan musala dan gazebo. Paling parah adalah musala. Bangunan semi permanen yang sebagian besar dari kayu itu cukup hancur.
Pantauan Lumbung Berita di lokasi pagi tadi (30/03/2022) material longsoran berupa tanah liat, batu, dan batang pohon memenuhi musala.
Ukuran batunya tak main-main. Bahkan ada batu yang harus dipindahkan dengan dua orang. Endapan tanah juga tinggi. Sampai setengah meter.
Untuk membersihkan longsoran, Muspika Gempol turun tangan dengan mengerahkan 25 personel Koramil 0819/20 Gempol dengan dibantu Perhutani dan warga Wonosunyo.
“Ini memang tugas pokok kami membantu masyarakat apabila terjadi bencana seperti ini. Kami bersihkan material longsor dengan dibantu Perhutani dan warga,” ujar Danramil 0819/20 Gempol, Kapten Inf Edy Suryanto.
Hari ini target pembersihan diharapkan tuntas. Setelah itu, pria yang akrab disapa Edy itu menyerahkan kepada Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim, Perhutani, dan Pemdes Wonosunyo.
“Kedepannya kami serahkan kepada yang punya wewenang di sini. Prinsipnya, kami selaku Muspika siap membantu sewaktu-waktu,” tukasnya.
Sementara itu dihubungi di tempat yang sama, Koordinator BPCB Pasuruan, Pawiji masih belum dapat memastikan kelanjutan bangunan musala. Sampai saat ini, ia masih menunggu pihak BPCB Jatim mendatangi lokasi.
“Belum. Masih belum tahu apa dibangun lagi atau direlokasi, kami masih belum tahu. Sepenuhnya kami serahkan BPCB Jatim. Insyaallah hari ini rencananya akan datang,” pungkasnya.
Jurnalis: Indra
